PERINGATAN ISRA MI’RAJ 1444 H, MOMENTUM REFLEKSI DIRI WARGA BINAAN DAN JAJARAN RUTAN SIAK

 


Siak Sri Indrapura - Isra Miraj terdiri dari atas dua kata yaitu Isra’ dan Mi’raj yang memiliki arti berbeda. Isra' adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina dalam satu malam, sedangkan mi'raj adalah lanjutan perjalanan Rasulullah dari Masjidil Aqsa di Palestina menuju langit ketujuh hingga ke Sidratul Muntaha untuk menemui Allah dalam rangka menerima perintah salat lima waktu.

Dalam rangka memperingati hari Isra Mi’raj tersebut, Jajaran Rutan Kelas IIB Siak Sri Indrapura bersama Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mendengar ceramah yang disampaikan oleh Ustad Apri Kempes, Senin (20/02).

 


Bertempat pada Mesjid At-Taubah Rutan Siak, kegiatan dibuka oleh protokol dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh WBP. Lantunan Al-Quran yang dibacakan menambah kekhidmatan seluruh petugas dan WBP yang hadir. Kegiatan dilanjutkan kata sambutan oleh Ketua pengurus masjid, Endri Palanda yang juga merupakan pegawai Rutan Siak. Dalam sambutannya, Endri menyebutkan tema peringatan Isra Mi’raj ini adalah “Jadikan momentum Isra Mi’raj untuk membentengi diri dengan iman yang kuat dan memperkuat Integritas”.

Selanjutnya kata sambutan oleh Kepala Rutan Kelas IIB Siak Sri Indrapura, Tonggo Butarbutar. “Saya mengapresiasi telah terlaksananya kegiatan ini, sehingga kita bisa bersama-sama memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Terimakasih kepada Ustad yang telah menyempatkan diri untuk memberikan ilmu-nya kepada kami semua,” Sebut Karutan.

 


“Menyambung tema yang disampaikan oleh Pak Endri, saya harap kita sama-sama menjadikan hal ini sebagai momentum refleksi diri baik terhadap WBP maupun petugas. Gantungkan semua harapan kita kepada Allah SWT. Perbanyak laksanakan Ibadah, jauhi larangannya serta untuk petugas saya harap dapat memperkuat Integritasnya dalam bertugas,” tambahnya.

Kegiatan dilanjutkan Ceramah oleh Ustad. Dengan lantang dan lugas Ustad memberikan materinya kepada Jemaah. Ustad menyampaikan beberapa hikmah yang dapat diambil dari peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Pertama, mengetahui bahwa perintah salat lima waktu merupakan sebuah ibadah besar bagi umat Islam. Kedua, mengetahui betapa besarnya rahmat Allah SWT dan kasih sayang Rasulullah kepada umatnya sehingga salat 50 waktu berkurang menjadi lima waktu saja. Ketiga, mengetahui tanda-tanda kebesaran Allah SWT melalui perjalanan Nabi yang hanya dikerjakan selama satu malam. Dan terakhir, mengetahui bahwa salat merupakan dialog hamba dengan Rabbnya, sama seperti ketika Rasulullah bertemu dengan Allah SWT saat Isra Miraj.

Post a Comment

Previous Post Next Post